Institusi yang besar pasti akan memeprhatikan bagaiman image
perusahaan/institusi oleh khalayak. Hal ini diperlukan untuk mendukung kinerja
yang ada di dalam, maka peran hubungan masyarakat atau humas itu ada.
Dalam perkembangan kini humas seolah hanya sekedar sebagai
tukang foto yang selalu mengabadikan moment dari perusahaan atau bosnya. Dan sebagai
pembawa acara atau MC saja, mengurus undangan, dan makanan. Wow fenomena ini
begitu tampak sekali meski di instansi yang banyak tenaga terdidik doctor,
master juga ada. Begitu miris sekali nasib humas kini.
Di era digital dan internet, banyak sekali tantangan humas
khusunya dalam pengelolaan social media yang terintegrasi dan akurat, cepat,
tanggap memberikan informasi kepada para klien, masyarakat umum. Sebagai humas
yang professional selalu dihadapkan kepada bos atau pinpinan yang tidak
mempunyai jiwa humas, bos/pimpinan cenderung menganggap humas hanya sekedar
ceremonial belaka dibutukan saat ingin foto bersama dan makanan untuk tamu
tidak ada. Namun peran humas yang tak telihat cenderung tidak dianggapnya dan
disepelekan saja, kebijakan yang tidak mendukung untuk humas lebih mandiri baik
sisi SDM, dan peralatan yang mendukung untuk kinerja di era teknologi informasi
ini.
Justru moment-moment yang sepatutnya humas ada cenderung
tidak dilibatkan, mengingat anggaran yang ada tidak bisa mengcover seorang
humas tersebut. Mereka lebih melibatkan seorang yang punya jabatan lain namun
tidak berkontribusi yang baik dalam penciptaan image positif.
Bagi rekan-rekan humas di Indonesia baik pemerintahan maupun
lembaga swasta yang mengalami kasus yang sama, janganlah berkecil hati. Kita
humas ibaratnya seperti tunas kelapa kayak simbol pramuka yah hehehe kita bisa
hidup dan berkembang dengan kondisi apapun.
Tips-tips untuk mengurai permasalahan tersebut adalah dengan
beberapa hal di bawah ini;
1. Lakukan kampanye melalui sosial
media, buat akun yang sama untuk semua social media yang ada
2. Isi materi-materi yang update tentang
kondisi perusahaan/instansi anda
3. Lakukan kontak dengan para followers
instansi anda
4. Sesekali gunakan Bahasa yang ringan
jangan terlalu kaku namun tetap memakai EYD.
5. Ketika terjadi crisis di perusahaan,
cepat memberikan informasi, tanggapan atau juga klarifikasi yang telah
dilakukan koordinasi dengan bagian terkait.
6. Berikan informasi yang positif dan
membangun untuk khalayak
7. Terus menginatkan kepada pimpinan
kita bahwa fasilitas untuk humas itu penting
8. Rajin mengingatkan kepada pimpinan
untuk upgrade SDM yang ada.
9. Saran terakhir jika semua masih saja
mentok dalam mengingkatkan kualitas humas di perusahaan/instansi anda gagal
juga, silahkan dengan baik-baik untuk mengajukan ijin studi lanjut untuk anda. Dengan
studi lanjut ini diharapkan pimpinan itu akan tahu bahwa begitu beratnya
tantangan, beban kerja yang dihadapi humas namun selalu di anak tirikan.
10. Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
semoga pemegang kebijakan di perusahaan/instansi anda diberikan petunjuk untuk
bisa membuat humas lebih berperan. Hehehe salam Humas
Demikian beberapa tips untuk pelaku humas yang ada di
Indonesia, semoga bermanfaat dan sukses selalu sebagai praktisi humas yang professional,
di tengah tantangan di era teknologi informasi dan sosial media saat ini.
Kritik, saran dan tanggapan bisa anda sampaikan ke email kami
ridwanurwantobatam@gmail.com atau batamkomunikakonsultanbatam@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar